Lokasi PKL Yang Disterilkan Beberapa Waktu Lalu Dikecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Provinsi Jambi
Duasatu.net- Sebelumnya puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) didepan eks SD dan penghuni gedung bekas SD di pasar Sarinah kecamatan Rimbo Bujang kabupaten Tebo provinsi Jambi di sterilkan oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Tebo dengan membongkar sendiri lapaknya. Karena lokasi tersebut untuk pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Namun hari ini Jum'at (07/2/2020) justru yang jadi persoalan malah puluhan orang PKL yang sudah membongkar lapaknya itu bakal di izinkan lagi berjualan.
Kadis perindustrian perdagangan dan tenaga kerja (Disperindagnaker) Tebo melalui Kabid pengelolaan pasar Edi Sopian mengatakan bahwa soal PKL depan eks SD pasar Sarinah yang sebelumnya sudah di sterilkan dari aktivitas lapak jualan rencananya bakal di izinkan lagi.
"Soal PKL, itu baru rencana kita akan minta izin dengan pak bupati dulu. "Jika di izinkan bupati, kalau tidak tentu tidak jadi "tegas Edi Sopian kepada duasatu.net Jum'at (07/2/2020) melalui sambungan telewicara.
"Edi berujar, jika pada ribut di pastikan tidak jadi karena ada beberapa yang menolak. PKL juga harus buat surat penyataan tertulis. Semua lapak di tata bisa bongkar pasang, ukuran tempat dan warna harus sama, jaraknya sekitar 10 meter kebelakang dari bahu jalan "ucapnya.
Kemudian waktu jualan di tentukan, mulai sore hari, paginya sudah tidak adalagi lapak PKL "pungkas Edi. Tapi ini wacana, yang daftar mereka PKL lama, tapi belum bisa di pastikan, sedang bahas dulu dengan pihak terkait lainnya.
Senada di katakan camat Rimbo Bujang Rici Saputra lewat sambungan telpon Jum'at (7/02/2020), soal lapak PKL tunggu kesepakatan bersama, pasalnya ini permintaan mereka sebelum RTH di bangun "jelasnya.
"Saat ini "lanjut Rici, para PKL belum di izinkan bangun lapaknya, menunggu kesepakatan, duduk bersama dengan bidang pengelolaan pasar Disperindag Tebo dan pihak terkait lainnya "ungkapnya meyakini.
Salah satu warga enggan di sebut namanya justru mendukung apa yang telah dilakukan sebelumnya oleh Pemkab Tebo, tapi justru dengan di izinkannya lagi lapak PKL tidaklah konsisten. Berbulan bulan rencana sterilisasi area PKL di depan eks gedung SD yang di lakukan oleh pemerintah banyak menguras enegi mungkin juga anggaran yang dikeluarkan tidak sedikit karena melibatkan banyak pihak saat sterilisasi area PKL, apalagi bakal di bangunnya RTH.
"Dengan di izinkannya kembali PKL ini berjualan masalah baru di yakini warga bakal muncul, karena tidak konsistennya Pemerintah apa yang baru saja di lakukannya "sebut warga minta namanya tidak ditulis di media ini. (red)