Duasatu.net- Sejumlah warga dan tokoh masyarakat dusun Fajar Makmur desa Pagar Puding Kecamatan Tebo Ulu Kabupaten Tebo Provinsi Jambi ngadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menuntut haknya untuk mendapatkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dari 309 Kepala Keluarga (KK) yang telah terdata hanya 30 KK yang menerima.
Adapun bunyi surat pengaduan warga kepada DPR adalah mempersoalkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT DD tahap I yang seharusnya di berikan Rp.600 ribu/KK namun di bagi dua menjadi Rp. 300 ribu tapi Camat Tebo Ulu telah melarang bantuan tersebut tidak jadi dibagi dua.
"Selain itu di duga adanya tumpah tindih data, bagi warga yang sudah dapat bantuan sebelumnya, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako tidak berhak mendapat BLT.
Kecuali warga yang sama sekali tidak pernah mendapat bantuan, berhak untuk menerima BLT DD. Kemudian BLT DD tersebut hanya di bayarkan 30 KK oleh Kades sedangkan 279 KK tidak di bayarkannya.
"Sejumlah warga dusun Fajar Makmur akhirnya mengadukan penyaluran BLT DD tersebut kepada dewan dan di terima oleh 6 orang anggota Komisi I DPRD bidang pemerintahan, dan dihadiri Wakil ketua I DPR Tebo Aivandri.AB, Senin (29/6/2020).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I bersama warga dusun Pajar Makmur, menyimpulkan bahwa DPR merekomendasikan kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tebo untuk memberi Pagu tertinggi terhadap penetapan penerimaan BLT DD desa Pagar Puding untuk tahap III. (nur)
