Juli 2022, Kelompok Seni DAAL Pentaskan Karya Danceteater Dengan Konsep Eksperimentasi Berbasis Tradisi di Taman Budaya Provinsi Jambi - Media Online : www.duasatu.net

Sabtu, 18 Juni 2022

Juli 2022, Kelompok Seni DAAL Pentaskan Karya Danceteater Dengan Konsep Eksperimentasi Berbasis Tradisi di Taman Budaya Provinsi Jambi

Foto: JMSI Jambi 

JAMBI,DUASATU.NET- Kelompok seni pertunjukan DianArza Arts Laboratory (DAAL) kembali berkarya dan akan mementaskan karya danceteater dengan konsep eksperimentasi berbasis tradisi di Taman Budaya Provinsi Jambi, pada 2 Juli 2022.

Karya yang bertajuk Merawang ini terinspirasi dari tradisi makan bersama yang juga hampir ada di setiap daerah di Indonesia dan biasanya tradisi ini terasa kehadirannya saat berkumpul di kebun/sawah, hari-hari besar seperti lebaran, pesta pernikahan, upacara adat atau acara keagamaan.

Koreografer DAAL, Dian Anggraini, menguraikan, secara filosofis tradisi makan bersama menjadi ruang kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial sekaligus medium peleburan akulturasi yang mengandung toleransi, gotong royong secara kekeluargaan.

Sedangkan kata Merawang sendiri, kami jumput dari tradisi masyarakat Jambi untuk menyebut aktifitas makan bersama dengan perasaan riang gembira di kebun terkadang sambil pergi berpiknik,” ujar Dian saat dihubungi Sabtu sore (18/06/22).

Dipaparkannya, karya ini akan disutradarai oleh Putra Agung dan dirinya selaku koreografer.

Pertunjukan Merawang akan ditampilkan oleh lima orang penari dan melalukan  pengolahan, penjelajahan dan membuat komposisi gerak seakan sedang bermusyawarah, berdiskusi, mengambil makanan, berbincang sebagai simbolisasi kebersamaan dalam keberagaman dengan hentakan pola danceteater yang khusus, unik, berirama dengan melakukan pengembangan dan eksperimentasi.

” Karya ini akan dikemas dalam bentuk pertunjukan kelompok, dengan dasar gerak tari yang akan dieksplorasi dan dieksperimentasi berdasarkan kebutuhan kemudian dikomposisikan menjadi karya dengan tipe studi gerak dan dramatik danceteater serta akan menggunakan mode penyajian simbolik representatif.

Tipe studi gerak yang dimaksud adalah salah satu metode pemetaan sistem kerja dengan menganalisis gerakan anggota badan atau kemungkinan gerak yang dapat dilakukan, sedangkan dramatik yang dimaksud dalam karya ini menggambarkan emosional pada tiap-tiap bagian didalam karya,” papar tutor Universitas Terbuka (UT) ini.

Saat disinggung soal tujuan penciptaan karya, Dian berharap melalui bentuk danceteater maka kebudayaan dan tradisi masyarakat dapat terus dilestarikan dan dikenali.

Selain itu, karya ini menjadi bentuk kontribusi dan tanggung jawab sosial DianArza Arts Laboratory (DAAL) terhadap pelestarian serta pengembangan seni budaya maupun tradisi, melakukan penggalian, pengembangan serta eksperimentasi terhadap tradisi yang ada ditengah-tengah masyarakat.

DAAL sebagai organisasi seni yang fokus dengan konsepsi danceteater akan terus melakukan penggalian, revitaliasi dan eksperimentasi bentuk tradisi, seni budaya dan eksplorasi lingkungan baik dalam bentuk workshop, kajian, hingga secara kontinyu melakukan penciptaan karya yang DAAL tampilkan baik skala lokal, regional, nasional dan internasional,” bebernya sekaligus menutup obrolan. (RED)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda