Hal tersebut di katakan Pj Bupati Tebo H.Aspan, Kamis (4/8/2022) bahwa masing-masing OPD sudah melakukan paparan untuk perencanaan APBD 2023 dan 2022.
Dari beberapa kegiatan sudah dilakukan rasionalisasi yang tidak mungkin atau mungkin agar rupiah demi rupiah APBD yang ada itu dapat bermanfaat, "kata Aspan.
Aspan melanjutkan, beberapa kegiatan di dinas ada yang mengalami penambahan dan penurunan yang signifikan sesuai dengan skala prioritas.
Sedangkan dinas yang mengalami penambahan anggaran cenderung terjadi pada dinas Pekerjaan Umum (PU), sebagai mana diketahui dinas PU pelayanan untuk infrastruktur dasar sangat utama seperti penanganan jalan dan jembatan,"ucapnya.
Penurunan ada pada kegiatan Dinas kesehatan (Dinkes), PMD, dan beberapa kegiatan lain yang kegiatannya kurang prioritas harus kami lakukan pengurangan anggaran, malah ada kegiatan yang sama sekali tidak kami lakukan, "tegas Aspan.
Penambahan anggaran rata-rata kita masih berasumsi tahun 2022, karena Dana Alokasi Umum (DAU) kita bulan Oktober baru bisa ketahuan, asumsi sementara penambahannya tidak signifikan antara 2 hingga 3 miliar rupiah/OPD, namun begitu penggunaannya yang di utamakan, "beber Aspan.
Pengurangan banyak terjadi di perjalanan dinas, alat-alat tulis kantor (ATK) dan makan minum, karena kita anggap terlalu boros karena di masing-masing dinas setiap kegiatan ada ATK nya ada perjalanan dinasnya kemudian kegiatan seremonial seperti contoh di dinas Pariwisata.
" Makanya saya minta Disporapar untuk fokus satu saja, untuk objek pariwisata yang ada di Kabupaten Tebo, dan mereka fokuskan di tahun 2023 untuk objek wisata Tanggo Rajo, "pungkas Aspan.
" Demikian juga Bansos atau bantuan hibah, seperti KONI dan Lembaga Adat, agar penggunaan anggaran yang di KONI dan lembaga adat jangan habis untuk rutin saja.
" Apa olahraga yang betul-betul bisa membawa nama daerah, sambung Aspan, kita suport, yang lain kurangi dulu jangan dibagi rata semua inikan bukan hak bagi rata, kita ingin hasil kedepannya. (ARD)