Kapolres Tebo AKBP Fitria Mega/foto: Ardi duasatu.net
Persoalan konflik Peti tersebut di bahas dalam Rapat koordinasi (Rakor) oleh Pj Bupati Tebo Aspan bersama Kejaksaan, Polres, Kodim 0416 Bute para Kepala desa (Kades) serta pihak terkait lainnya.
Usai Rakor bersama Pj Bupati, dipendopo rumah dinas Bupati, Kapolres Tebo AKBP Fitria Mega, menegaskan, meski kebetulan yang dibahas tadi di Kecamatan Koto, namun di pastikan aktivitas Peti di Kabupaten Tebo bakal ditertibkan, Selasa (18/10/2022).
" Diakui Fitria Mega, sebelumnya ada salah satu perusahaan membuat laporan ke kepolisian dan pihak Forkopimda. Awal pembukanya itu, tapi kami akan melakukan penertiban di Kecamatan VII Koto.
Tapi sejauh ini beberapa di wilayah Kecamatan sudah kami lakukan mapping atau pemetaan yang ada aktivitas Peti nya. Titiknya di setiap Kecamatan, ada beberapa desa, sekitar di atas 50 an.
Pastinya di setiap Kecamatan ada aktivitas Peti meskipun jumlahnya tidak sama, karena memang sudah kita mapping, "katanya lagi.
" Dalam Rakor disampaikan, kami tetap akan melakukan penindakan dengan upaya persuasif. Akan tetap dilakukan, kalau memang ada kesadaran pelaku Peti, silahkan berhenti beroperasi dan mengangkat peralatannya tanpa harus kami lakukan operasi, "pinta Fitria Mega.
Sejauh ini aktivitas Peti di Kabupaten Tebo masih ada, justru hal ini tidak bisa sendiri, kami dari kepolisian lanjut Fitria Mega, itu adalah penegakan hukum dan kami minta dukungan, bantuan dari Forkopimda termasuk dari Polisi Militer (POM)/operasi gabungan.
" Sesuai rencana operasi gabungan bakal dilaksanakan secepatnya namun begitu Fitria Mega menghimbau para Kades untuk memberi himbauan kepada para pelaku Peti yang ada diwilayahnya, jangan sampai kami lakukan penertiban, silahkan langsung keluar saja semua dari lokasi aktivitas Peti , "tegasnya. (ARD)
