Diduga Seorang Pekerja PTPN VI Rimdu Kab Tebo Mengalami Kecelakaan Kerja Hingga Meninggal Dunia - Media Online : www.duasatu.net

Kamis, 22 Desember 2022

Diduga Seorang Pekerja PTPN VI Rimdu Kab Tebo Mengalami Kecelakaan Kerja Hingga Meninggal Dunia

Foto: Istimewa 

TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Salah seorang pekerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI Unit Usaha Rimbo Dua (Rindu) di duga mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia akibat alat panen yang dipakainya, Selasa, (20/12/2022) lalu.

Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun, kronologis kejadian yang melalui Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Kongres Serikat Pekerja Kabupaten Tebo FSPSI (DP KSP.KT-FSPSI), Eko Pramuna Putra, menanggapi terkait kejadian kecelakaan kerja di PTPN VI Unit Rimdu tersebut, Rabu (21/12/2022).

KSP.KT-FSPSI Tebo mengecam kejadian yang terjadi mengingat PTPN adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mestinya menjadi contoh sebagai perusahaan milik Negara dalam keselamatan kerja, "tegas Eko.

Eko mengaku, hal ini diinformasikan oleh rekan Pekerja di sana PTPN VI Unit Rimdu telah terjadi kecelakaan kerja, kronologisnya pekerja bernama W pada saat bekerja memanen sawit, alat yang digunakannya berupa egrek terjatuh dan mengalami bengkok. 

Saat W memperbaiki egrek untuk meluruskannya, patah pisau egrek mengenai leher hingga meninggal dunia, "terang Eko.

" Lanjut Eko menambahkan, dirinya menyayangkan kecelakaan kerja hingga menyebabkan korban meninggal akibat egrek yang digunakan, tidak layak, seharusnya egrek sesuai standar SNI, padahal pihak dari PTPN dewasa ini memberitakan ke publik jika egrek yang digunakan oleh PTPN sudah sesuai standar SNI.

Selain itu dirinya telah berkoordinasi dengan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah II Bungo-Tebo (UPTD Wasnaker Wil. II) dan dirinya berharap agar Aparat Penegak Hukum (APH) turut bertindak, "ucap Eko.

“ Iya sudah berkoordinasi dengan UPTD Wasnaker Wil. II dan katanya mereka besok hari Kamis (22/12/2022) akan turun ke PTPN VI Unit Rimdu untuk melakukan pemeriksaan, kemudian Eko Pramuna berharap agar APH turut menyelidiki kejadian ini, sebab dugaan kami diduga ada kelalaian dari pihak perusahaan melalui alat yang digunakan menyebabkan kecelakaan kerja, "tutupnya. (RED)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda