LEBAKBANTEN,DUASATU.NET- Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya meresmikan ruas jalan Situregen-Cigemblong sekaligus juga ruas jalan Bejod-Katapang, Kamis (21/9/2023) di Kecamatan Panggarangan.
Ruas jalan Situregen-Cigemblong memiliki panjang 33,4 km dan merupakan salah satu dari ruas yang ditangani melalui skema multiyears. Selain itu Pemerintah Kabupaten Lebak juga telah nenuntaskan pembangunan jalan pada wilayah strategis lainnya, yakni ruas jalan Bejod-Katapang sepanjang 7,9 km yang mengubungkan pusat Kecamatan Wanasalam menuju perbatasan Kabupaten Lebak dengan Pandeglang.
"Salah satu dari dua ruas jalan yang di tangani melalui skema multiyears yakni Situregen-Cigemblong Alhamdulillah telah tuntas dalam kondisi mantap tahun ini.
Satu ruas jalan lagi Ciminyak-Cigemblong sedang tahap pengerjaan. Dalam satu tahun ini Kita dapat meresmikan dua ruas jalan sekaligus, satu lagi ruas jalan Bejod-Katapang. Jalur ini dapat memangkas jarak kurang lebih 50 km dari wilayah utara ke selatan," ucap Iti.
Lebih lanjut Iti pun menyampaikan bahwa pada tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Lebak menganggarkan penanganan jalan desa sepanjang 64 km yang nantinya akan dihibahkan ke desa setelah selesai pekerjaannya. Ia berharap infrastruktur yang dibangun dapat selalu dijaga dan dirawat bersama agar kebermanfaatannya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
"Pemerintah mengalokasikan anggaran infrastruktur untuk pembangunan di wilayah selatan untuk mempermudah konetivitas wilayah utara, tengah, dan selatan. Pembangunan ini diharapkan memiliki nilai ungkit bagi masyarakat, serta menunjang visi pariwisata Kabupaten Lebak, serta menciptakan kemandirian fiskal," jelasnya.
Sementara itu salah satu masyarakat setempat mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah membangun ruas jalan tersebut.
"Terima kasih kepada Ibu Bupati dan pemerintah yang sudah membangun jalan ini. Pembangunan jalan ini sangat membantu kami masyarakat, kalau kemana-mana waktu tempuhnya tidak lama seperti sebelum dibangun. Mau ke Rangkas juga tidak perlu menginap dulu," cerita salah satu masyarakat. (A.AROHIM)