LEBAKBANTEN,DUASATU.NET- Salah satu paguyuban pengepul batu bara atau stockpile yang berada di wilayah Lebak Selatan di Kecamatan Cihara Panggarangan dan Bayah membantah telah melakukan pungutan liar (Pungli) kepada semua anggota paguyuban yang berjumlah 30 pengusaha.
Saat di konfirmasi salah satu anggota paguyuban bernama PL menjelaskan, selama ini paguyuban sudah membuat kesepakatan dalam musyawarah hal iuran disepakati bersama sebesar Rp5-Rp10 juta tersebut yang jelas di peruntukkan untuk uang kas.
Beberapa waktu yang lalu ada sekitar 30-an anggota pengusaha atau pengurus stockpile berkumpul untuk membentuk salah satu paguyuban, hasil kesepakatan setuju untuk mengumpulkan iuran yang di sebut kas anggota, tujuannya sebagai dana sosial (Dansos) dan kebutuhan lain untuk para anggota,” pungkas PL, Selasa
(17/10/2023).
" PL menjelaskan, dana kas yang di maksud untuk santunan maupun biaya tak terduga jika sewaktu-waktu ada pekerja yang mengalami kecelakaan. Namanya usaha, seringkali pada saat musibah, teman-teman mengalami keterbatasan untuk memberi santunan kepada keluarga korban.
Pengurus lainnya juga membantah telah melakukan pungli, “Tidak benar, itu berdasarkan kesepakatan kami semua. Satu persatu sudah ditanyakan kesediannya, dan seingat saya tidak ada yang keberatan, semuanya mufakat. Tapi tidak tahu kalau ada punya unek-unek dalam hati tapi tidak disampaikan,” tegasnya. (A.AROHIM)
