TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Penjabat (Pj) Bupati Tebo H Aspan sampaikan penyelesaian konflik perselisihan lahan (Tenurial) kawasan hutan di Kecamatan Sumay dan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, kepada para petani yang memiliki lahan keterlanjuran di kawasan hutan konsesi PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT), Rabu (15/11/2023).
Bahwa hasil pertemuan dengan KLHK dan Presiden RI beberapa minggu lalu itu progresnya di sampaikan langsung oleh Aspan kepada masyarakat petani yang menggarap lahan didua Kecamatan, Rabu (15/11/2023) saat sosialisasi pencegahan Karhutla di Kec Sumay dan VII Koto Ilir di Desa Pemayungan.
Pemerintah memberikan jaminan kepada masyarakat yang terlanjur memiliki lahan/kebun di area konsesi dengan ketentuan perorang memiliki luasan 5 hektar. Bagi mereka yang terlanjur sebelum tahun 2020
Dijelaskan Aspan, bagi yang memiliki lahan diatas 5 hektar agar melakukan kewajibannya sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku, karena pemerintah hanya mengurus masyarakat yang mencari sesuap nasi bukan segenggam emas.
" Progres selanjutnya, pemerintah tidak berpangku tangan dan yang menjadi catatan agar masyarakat tidak mempercayai pihak luar terkecuali pemerintah desa dan Kecamatan", ucap Aspan.
Ditegaskan Aspan, jangan mau di hasut dan diadu domba oleh siapapun yang mengatas namakan komunitas, LSM dan lainnya.
Saat ini tugas RT kepada Camat diminta untuk mencermati Fasum dan Fasos di area dua Kecamatan, agar kedatangan tim dari Provinsi dan Pusat saat turun dapat membuktikan yang valid sesuai di sampaikan.
Dihadapan ratusan tokoh masyarakat Aspan tidak mau lagi mendengar apalagi mengadu dengan dirinya ada warga yang tertangkap membuka lahan dengan cara membakar dan tidak akan membantunya tapi akan mendorong pihak kepolisian untuk menindak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Aspan berharap masyarakat dapat membantu pemerintah daerah (Pemda) dalam menanggulangi Karhutla. Kedepan Pemda bersama penegak hukum akan mendirikan 5 pos jaga di kawasan Bukit 30 agar tidak lagi terjadi Karhutla dan perambahan hutan di Kab Tebo.
Selain itu Aspan juga meminta warga setempat segera mengurus identitas, agar Pemda tidak dilema jika terjadi persoalan didua Kecamatan tersebut," sambungnya.
Sementara itu Munthe seorang warga setempat berterimakasih kepada Pemda yang dipimpin H Aspan. Pasalnya hingga puluhan tahun lalu konflik lahan tak pernah berakhir dan memiliki progres yang jelas, akhirnya saat ini masyarakat bisa tidur nyenyak," katanya.
" Semoga tuhan memberkati, pak Aspan mampu dan peduli dengan kami. Kami disini bukan cari kaya pak, tapi hanya bertahan hidup dengan apa yang kami miliki," ungkapnya. (ARD)