" Tanaman yang turut terkena banjir ialah padi sawah seluas 437 hektar, sampai hari ini laporan puso yang sudah masuk seluas 69 hektar, kemudian padi ladang 25 hektar sudah dipastikan puso 25 hektar", ungkapnya, Kamis (18/1/2024).
Kemudian lanjut Ziadi, jagung 18,5 hektar, pusonya sebanyak 18,5 hektar, kedelai 35 haktar puso 35 hektar, kemudian kacang tanah 3,5 hektar pusonya juga 3,5 hektar, cabe merah 5,1 hektar pusonya 5,1 hektar, cabe rawit 1,15 hektar pusonya 1,15 hektar.
Selain itu tanaman sayuran lainnya 6,11 hektar pusonya 6,11 hektar. "Jadi dari total yang terkena puso, tanaman pangan maupun holtikultura 531, 4 hektar, yang telah mengalami puso 163, 4 hektar," ujar Ziadi.
Ini masih data sementara, karena ada di beberapa wilayah belum surut, kondisi sawahnya masih terendam banjir, sedang kita tunggu laporan terakhir", katanya lagi.
" Terbanyak terdampak banjir adalah tanaman padi sawah yang ditanam pada bulan November - Desember 2023 ada 69 hektar puso, dari 437 hektar", lanjutnya.
Ziadi menambahkan, kami dari sisi produksi pasti ada pengurangan, belum tentu penurunan produksi karena ini masih diawal tahun.
"Seharusnya 69 hektar bisa panen dalam segi produksi akan terjadi penurunan, tapi masih ada waktu berupaya di 2024 ini untuk mengejar produksi dengan cara didaerah terkena puso, sawah ditanami kembali bersama petani, kami akan siapkan benihnya", tutupnya Ziadi. (ARD)