TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Kecaman soal video yang terlanjur viral, dimana seorang oknum anggota DPRD Tebo dari PKS diduga lontarkan kalimat bernuansa sara atau ujaran kebencian saat acara syukuran dihadiri oleh Bacabup Agus Rubiyanto masih jadi sorotan publik.
Video yang diunggah di kanal YouTube Global Warta TV Tebo, nama Almarhum mantan Bupati Tebo 2 periode, H Abdul Madjid Mu'az, dinarasikan setelah lama menjabat kemajuan di wilayah Rimbo Bujang belum terlihat, baru tampak jelas setelah Sukandar menjabat sebagai Bupati Tebo.
Pada saat itu diketahui HA Madjid Mu'az didampingi oleh Sukandar sebagai Wabup Tebo. Selanjutnya, Sukandar menjabat Bupati Tebo selama 2 periode, tahun 2011-2017 dan 2017-2022.
Divideo juga menjelaskan, selama Sukandar jadi Wabup, posisi wakil tidak punya banyak peran, sehingga sulit bagi Tebo untuk berkembang di masa itu.
Sebaliknya HA Madjid Mu'az, adalah sosok yang di hormati, dianggap sebagai orang tua bagi masyarakat dan tokoh penting dalam pembangunan dan Bupati pertama Kab Tebo yang menjadikan posisinya sangat berarti dalam sejarah perkembangan Tebo, terutama di mata masyarakat yang menghargai jasanya.
HA Madjid Mu'az adalah ayah kandung Hj Eka Marlina,saat ini menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kab Tebo, punya peran penting dalam dinamika politik Tebo saat ini.
“Kita berharap PKB turut mendorong agar kasus oknum anggota dewan dari PKS diproses secara hukum dan secara politik di DPRD Kab Tebo,"ujar tokoh pemuda Tebo Hafizan Romi Faizal, Minggu 15 September 2024.
PKB memiliki kursi di DPRD Tebo, harus mengambil langkah yang di perlukan, seperti membentuk alat kelengkapan dewan (AKD) dan badan kehormatan (BK) untuk menangani isu yang sedang berkembang.
Ungkap Romi, belum ada tindakan signifikan dari PKB maupun partai lain terhadap pembentukan AKD sebagai langkah untuk memproses kasus video tersebut. Hal ini menimbulkan kekecewaan ditengah masyarakat yang menuntut kejelasan dalam penanganan isu tersebut,” ucapnya.
"Proses hukum dan politik harus cepat dilakukan dengan transparan. Isu rasisme dalam video itu perlu ditindak lanjuti serius untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar bagi masyarakat," imbuh Romi.
“Harapan dari masyarakat, termasuk dari Kawal Pemilu Bersih (KPB) dan putra daerah Tebo, lanjut Romi, adalah agar kasus ini dapat diselesaikan secara tuntas, dengan demikian, iklim politik di Kab Tebo tetap sehat dan stabil di masa depan,”katanya. (ARD)