Kondisi pasca keributan dirumah LAMJ Kab Tebo/foto: redaksiduasatu
TEBOJAMBI,DUASATU.NET- Debalang negeri bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung, Lembaga Adat Melayu Jambi (LAMJ) Kabupaten Tebo, resmi laporkan tiga orang tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tebo nomor urut 02 ke Polres Tebo, Kamis 24 Oktober 2024.
Hafizan Romi Faisal membenarkan, dirinya mendapat tugas sebagai Ketua debalang negeri Kab Tebo, untuk mengamankan dan mengawal acara musyawarah adat penyerahan tanda patuh Agus Rubiyanto yang di sanksi adat dibuang dari Negeri, pada Rabu 23 Oktober 2024 kemarin.
Tiga orang tim pemenangan paslon 02 sebagai terlapor adalah O, S dan T,"lanjutnya .
Laporannya ungkap Romi adalah dugaan tindak pidana terhadap ketertiban umum dimana tiga orang terlapor memasuki pekarangan rumah adat LAMJ Kab Tebo tanpa izin dan diduga sebagai pemicu kericuhan pada saat acara penyerahan tanda patuh Agus Rubiyanto di rumah adat.
Dijelaskan Romi bahwa pada jadwal penyerahan tanda patuh ke rumah adat LAMJ Kab Tebo, sebelumnya sudah disepakati Agus Rubiyanto datang hanya bersama ahli warisnya, artinya tidak boleh membawa tim pemenangan.
" Nyatanya Agus Rubiyanto datang tidak sertamerta dengan warisnya, melainkan membawa sejumlah anggota tim suksesnya dengan kendaraan berlogo atau ciri-ciri sebagai tim sukses Cabup dan Cawabup Tebo ARB-Nazar," kata Romi.
Romi menyebut, saat Agus Rubiyanto masuk ke rumah adat diikuti oleh 3 orang terlapor, namun ketiga terlapor di hentikan oleh tim keamanan, dilarang masuk karena kesepakatan awal hanya Agus Rubiyanto dan waris yang boleh memasuki ruang rumah adat tersebut.
Masih kata Romi, ketiga terlapor justru memaksa masuk sampai akhirnya kedua pihak terprovokasi hingga menimbulkan keributan. Setelah itu saya naik ke lantai 2 menemui Agus Rubiyanto dan menanyakan mengapa membawa tim ke acara ini, tapi Agus Rubyanto hanya terdiam dirinya pun kembali turun ke lantai 1 untuk memastikan diluar tidak terjadi keributan yang lebih besar.
" Kita percaya aparat penegak hukum akan menertibkan orang-orang yang tidak patuh terhadap aturan dan kesepakatan yang menjaga keutuhan Kamtibmas," tegas Romi debalang negeri. (ARD)
