Warga Lebak Selatan Bertaruh Nyawa Untuk Hidup, Penambang Ilegal Ingin Legalitas Jelas Dari Pemerintah - Media Online : www.duasatu.net

Sabtu, 26 April 2025

Warga Lebak Selatan Bertaruh Nyawa Untuk Hidup, Penambang Ilegal Ingin Legalitas Jelas Dari Pemerintah

Penambang batu bara ilegal yang bertaruh nyawa untuk hidupi keluarganya/foto: A Abdulrohim


LEBAKBANTEN,DUASATU.NET-Rimbunnya hutan dan terjalnya bukit di Lebak Selatan, Banten, terdengar suara-suara dari dalam lubang tanah, palu yang memecah batu bara, deru mesin blower dan napas penambang yang memburu harapan dari perut bumi itu bukan penjahat, mereka rakyat kecil yang mencoba bertahan hidup di tengah keterbatasan pilihan ekonomi. 

Kecamatan Cihara, Panggarangan dan Bayah, belakangan ini kerap dikaitkan dengan tempat tambang batu bara ilegal. Sebutan ilegal menyembunyikan fakta yang lebih dalam, bahwa aktivitas itu tumbuh bukan niat untuk melawan hukum, karena hukum belum hadir bagi mereka, tak ada ruang legal yang terbuka, sementara perut keluarga  harus tetap diisi.

Lebih menyakitkan lagi, di tengah ketidaklegalan, tumbuh praktik yang justru memeras para penambang atau pungutan liar (Pungli) oleh oknum belum lagi intimidasi dan kriminalisasi. Mereka, rakyat jelata yang seharusnya dilindungi malah dijadikan sapi perah oleh sistem yang tidak berpihak.

Danru Perhutani K0H Banten iip mengatakan, kami tidak pernah tutup mata dan membiarkan penambang batu bara ilegal yang berada di wilayah Karangkamulyan, namun sebagai pemangku kebijakan mengedepankan nurani,"katanya, Sabtu 26 April 2025.

" Hampir 80 persen penambang di desa tersebut ilegal, kami menginginkan semua link sektor bisa membantu agar semua penambang bisa mengalihkan pekerjaannya ke bidang,"ungkap Iip. 

Salah seorang masyarakat penambang batu bara bernama Coki, berharap kepada pemerintah dapat memikirkan nasibnya yang selama ini selalu di intervensi dan di intimidasi dari pihak luar terutama media lembaga karena kami yang salah,"imbuhnya.

" Kami juga butuh perlindungan dari pemerintah agar keluarga kami bisa hidup layak tanpa menambang," pungkas Coki. (A ABDULROHIM

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda